Tipe wanita sebagai seorang istri
Seseorang
akan merasa senang lagi bangga jika dapat memberikan sesuatu yang
menurutnya berharga kepada orang lain. Kebanggaannya akan semakin
bertambah jika orang yang diberinyapun menghargai pemberiannya.
Demikian
pula dengan seorang suami. Apapun yang diberikan suami pada istrinya
adalah usahanya untuk menyenangkan hatinya. Untuk itu apa saja yang di
berikan terima saja dengan senang hati, meskipun umpamanya kurang pas
dengan seleranya. Sebab itulah kemampuan suami. Menuntut lebih dari itu,
bisa dikenakan “pasal” pemberatan. Yakni menuntut nafkah diluar
kemampuan suami. Apa bila suami sampai susah dibuatnya, maka berdosalah
istri nya.
Seorang wanita pasti akan senantiasa berupaya secara
optimal untuk membahagiakan suami tercintanya. Padahal satu tindakan
yang dapat membahagiakan suami ialah di syukurinya nafkah yang ia
terimakan dan kemudian dapat dinikmati secara maksimal. Maka jelaslah
bahwa kebiasaan bersyukur, termasuk didalamnya mensyukuri nafkah yang
diterimakan oleh suami; adalah cerminan nyata dari ke pribadian wanita
muslimah yang pantas mendapatkan kunci surga-Nya.
Type wanita
memang macam-macam. Ada yang sudah merasa cukup dengan kenyang minum dan
pakaian seadanya. Ada wanita yang suka bergaya macam selebritis, yang
menuntut uang belanja banyak, hingga diluar batas kemampuan suaminya.
Hingga yang tadinya diajak hidup bersama untuk saling memberi dan
menerima, tetapi ternyata justru menjadi beban hidup yang berat. Type
wanita seperti ini biasanya adalah wanita yang panasan (bukan cacing
kepanasan).
Maksudnya, gampang panas hatinya jika melihat
kenikmatan yang diperoleh orang lain, dan berfikir dirinyapun harus
mendapatkan kenikmatan yang sama, dalam soal harta benda. Tetangganya
punya apa, ia ingin juga memilikinya. Maka dia menekan suami untuk
segera mendapatkan benda-benda yang dimilikinya. Yang demikian tentu
bukan lah wanita yang dirindukan surga. Jangan sampai istri meminta
dibelikan pakaian, perhiasan atau yang lainnya, dengan cara memaksa.
Seorang suami tanpa dimintapun akan memberikannya jika memang mampu.
Dan
wanita yang pantas memasuki surga Allah,pasti jauh dari sifat wanita
diatas. Ia memiliki tingkah laku yang lembut, penuh rasa syukur, tidak
banyak mengajukan permintaan, dan tidak pernah mendesak. Kalau toh, ia
terus-menerus mengajukan permintaan atau keinginannya, hal itu di sebab
kan karena tidak ada nya rasa syukur atas segala apa saja yang
dimiliki,sehingga mengakibatkan banyak kekurangan. Padahal, dengan
banyak bersyukur pasti semua segala kebutuhan dapat tercukupi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar